Transmate Journey Aceh: Menelusuri Jejak Konektivitas Serambi Mekkah

Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Hallo sobat jalan-jalan, welcome back diblog abang~ Kali ini abang akan cerita tentang serunya perjalanan abang dalam misi Transmate Journey 2022 ke Aceh. Yaps, kalau sebelumnya perjalanan abang dalam Transmate Journey 2021 ke Lampung, tahun ini alhamdulillah abang dapet kesempatan ke Aceh. Btw, teruntuk sobat jalan-jalan yang belum baca perjalanan abang di Lampung dalam Transmate Journey 2021 bisa klik link di bawah ini yah~


Yuhu, abang baru kelar banget menelusuri jejak konektivitas kota yang dijuluki dengan ‘Serambi Mekkah’ ini. Sejujurnya, Aceh memang merupakan destinasi yang abang impikan dan tentunya masuk ke dalam list detinasi yang wajib dikunjungi di tahun 2022 ini. Tentunya, kesempatan ini nggak mau abang sia-siakan begitu aja. Rasanya enam hari menjelajah, masih aja ada banyak tempat yang belum di kunjungi, baik di Kota Banda Aceh maupun di Sabang. ‘emang harus tinggal lebih lama lagi sepertinya’ eh hehe~

Transmate Journey 2022: Aceh

Tugu Nol Kilometer Sabang

Ada yang berbeda pada Transmate Journey tahun 2022 ini, dimana setiap kelompok (sebelumnya telah dibagikan secara acak) dibebaskan untuk memilih destinasinya masing-masing. Dan sebagai ketua kelompok satu, abang bersama Mas Imawan, Mbak Utie, dan Ovie memilih Aceh sebagai destinasi yang akan dikunjungi dalam Transmate Journey 2022. Dan alhamdulillah, proposal perjalanan kami diterima.

Seperti yang kita tau ya sobat jalan-jalan, Aceh merupakan sebuah provinsi yang ibu kotanya berada di Banda Aceh. Selain itu, Aceh terletak di ujung utara Pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Nah untuk Transmate Journey tahun 2022 di Aceh ini, lokasinya di batasi hanya di Banda Aceh dan Sabang. ‘soalnya kalo explore se-Aceh Raya nggak cukup dua minggu hihi’.

Hari Pertama

Pengalaman Pertama Naik Pesawat ATR!

Pesawat ATR di Bandara Sultan Iskandar Muda

‘Duh, mau dibilang norak juga nggak apa-apa deh karena baru pertama naik pesawat jenis ATR hehe’. Yaps, menuju Aceh memang ada beberapa alternatif perjalanan, mulai dari jalur darat menggunakan bus (dengan waktu tempuh yang cukup lama tentunya) dan pilihan menggunakan jalur udara yaitu pesawat. Untuk pesawat pun kalian bisa memilih untuk penerbangan direct (langsung) atau transit.

Kebetulan banget abang dapet yang transit, jadi rute abang dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang lanjut transit di Bandara Kualanamu, Medan dan melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat ATR (Avions de transport regional – Sebutan di Prancis) atau mudahnya pesawat baling-baling, ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Jujurly nih ya sobat jalan-jalan, ini pengalaman pertama abang naik pesawat ATR, ada rasa ‘gerogi’ tapi tetap excited hihi. Tenang-tenang aman kok, cuma karena baru pertama aja jadinya abang agak sedikit khawatir hehe. 

Makan Siang Ayam Pramugari!

BPTD Wilayah 1 Provinsi Aceh

Yuhuu~ sesampainya di Aceh kita langsung dijemput sama rombongan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Provinsi Aceh, dan diajak untuk makan siang di Ayam Pramugari. ‘hah serius bang namanya ayam pramugari?’. Haha serius dong, nama kedainya itu adalah Ayam Pramugari.

Ayam Pramugari Banda Aceh

Konon menurut beberapa narasumber yang abang tanya, nama Ayam Pramugari ini karena lokasinya yang nggak terlalu jauh dari Bandara Sultan Iskandar Muda dan dulunya banyak pramugari yang makan di kedai ini. Selain itu ada yang bilang juga, karena paha ayamnya yang mulus dan jenjang seperti pahanya pramugari haha. Apapun itu banyak yang kenal menunya ayamnya adalah Ayam Tangkap.

Ayam Tangkap Banda Aceh

Sambal Ayam Tangkap

Banyak teman-teman yang sudah ke Aceh dan mencoba menu ayam tangkap ini. Jadi nama menunya Ayam Tangkap, kedainya Ayam Pramugari. Bingung nggak tuh? hehe. Menu ayam ini biasanya disajikan dengan daun kari dan juga daun pandan wangi yang digoreng bersamaan. Nggak lupa juga ada berbagai aneka sambal dan menu lainnya seperti kuah daging, goreng ampela, dan masih banyak lainnya. Intinya sih bikin lidah bergoyang syahdu~ 

Bertamu ke Kantor BPTD Wilayah I Provinsi Aceh

BPTD Wil 1 Provinsi Aceh

Lokasi pertama yang kami kunjungi di Transmate Journey 2022 Aceh setelah makan siang adalah Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah I Provinsi Aceh yang berada di dalam Terminal Kelas A Banda Aceh atau dikenal dengan sebutan Terminal Batoh.

Nah tujuan kami mengunjungi BPTD Wilayah I Provinsi Aceh ini selain untuk silaturahmi, seperti yang kita ketahui, BPTD memiliki fungsi dan tugas yaitu fokus pada pengelolaan transportasi darat di wilayah dengan karakteristik daratan yang terdapat pelayanan transportasi jalan serta pelabuhan, sungai, danau, dan penyeberangan komersial dan perintis. 


Eits nggak cuma itu sobat jalan-jalan, karena kantor BPTD Wilayah I Provinsi Aceh ini berada di dalam kawasan Terminal Kelas A Banda Aceh kami sekalian ingin melihat bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang siap melayani penumpang yang akan ke Medan. Terminal ini memang sudah sangat terkenal bagi para penumpang yang akan ke Medan maupun sebaliknya. Biasanya terminal ini mulai ramai dipadati penumpang selepas magrib, karena hampir semua perjalanan dimulai malam hari. Tapi tenang, loket agen bus biasanya sudah mulai buka selepas Ashar. Jadi kalian bisa mengkonfirmasi tiket bus kalian terlebih dahulu~

Seruput Kopi dengan Gelas Terbalik di Kupi Khop

Kupi Khop Aceh

Mungkin kalo ada yang bilang Aceh itu kota sejuta warung kopi, abang sih setuju banget. Secara yaa, tuh warung kopi banyak banget dan semuanya ramai. Salah satunya warung kopi yang kami sambangi adalah Kupi Khop yang lokasinya nggak jauh dari Terminal Batoh.

Ada yang menarik nih dari Kupi Khop dari warung kopi yang lainnya, yaitu cara penyajiannya. Seperti namanya Kupi Khop yang artinya dalam Bahasa Indonesia adalah Kopi Tertelungkup, penyajian kopinya pun terlungkup hehe. Tapi tenang, kita akan diberikan sedotan untuk meminum kopinya. Menarik bukan sobat jalan-jalan? 

Hari Kedua

Blusukan ke Pasar Rakyat Al-Mahirah Lamdingin

Pasar Rakyat Al-Mahirah Lamdingin

Hari kedua di Aceh dalam rangka Transmate Journey 2022, kami blusukan ke salah satu pasar rakyat nih sobat jalan-jalan, yaitu Pasar Rakyat Al-Mahirah. Pasar Al-Mahirah ini merupakan pasar yang dibangun untuk relokasi pedagang dari Pasar Tradisional Peunayong. Walapun tidak semua pedagang yang ada di Peunayong pindah, tapi Pasar Al-Mahirah ini digadang-gadang mampu menampung sekitar 789 pedagang.

Pasar Rakyat Al-Mahirah Aceh

Ohiya bestie, hampir semua komoditas ada di Pasar Rakyat Al-Mahirah ini. Abang seneng bisa beli buah-buahan di ibu-ibu yang menggelarkan jualannya di pelataran depan pasar. Nggak cuma buah-buahan, sayur-mayur, bumbu dapur yang sudah diolah, hingga daging pun ada di pasar ini. Tentu, yang ada di pasar ini merupakan hasil dari kekayaan alam Aceh. 

Sharing Media Sosial Bersama Dinas Perhubungan Aceh

Dishub Aceh

Sobat jalan-jalan, setelah blusukan di pasar, perjalanan kami lajutkan ke Dinas Perhubungan Aceh. Alhamdulillah kami disambut baik oleh Pak T. Faisal selaku kepala dinas, serta staf Dishub Aceh khususnya pengelola media sosial.

Btw, percaya atau nggak nih sobat jalan-jalan, Dishub Aceh merupakan salah satu dinas yang aktif dalam meng-update informasi terkait perhubungan yang ada di Aceh. Nah ini menjadi alasan kami untuk datang ke ‘dapur’ media sosial Dishub Aceh. Seru banget sih, jadi kita bisa sharing terkait pengelolaan media sosial. 

MasyaAllah, Solat Dzuhur di Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Baiturrahman Aceh

Salah satu list destinasi yang wajib dikunjungi selama di Aceh adalah Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Alhamdulillah bisa melaksanakan solat dzuhur berjamaah disini. Seperti yang kita tahu dari beberapa sumber nih sobat jalan-jalan, ada yang menyebutkan masjid ini didirikan pada 1292 M oleh Sultan Alauddin Johan Mahmudsyah, sementara sumber yang lain menyebutkan masjid ini didirikan oleh Sultan Iskandar Muda pada 1612 M.

Ohiya sobat jalan-jalan pasti ingetkan tragedi tsunami Aceh yang menghantam pesisir Banda Aceh pada 26 Desember 2004? Nah Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu saksi bisu kejamnya ombak setinggi 21 meter yang meluluhlantakan sebagain dari Aceh. Masjid Raya Baiturrahman termasuk bangunan yang selamat, meskipun terjadi kerusakan di beberapa bagian masjid. 

Keliling Banda Aceh Naik Trans Koetaradja


Kita lanjutkan perjalanan untuk mencoba Trans Koetaradja keliling Kota Banda Aceh. Yaps, teruntuk sobat jalan-jalan yang ingin keliling Kota Banda Aceh, nggak usah khawatir karena kalian bisa menggunakan Bus Trans Koetaradja yang mulai beroperasi pukul 06.30 – 19.00 WIB (Kecuali koridor 1 beroperasi sampai pukul 20.00 WIB) dan memiliki enam koridor, yaitu:

  • ·         Koridor 1: Pusat Kota – Darussalam
  • ·         Koridor 2A: Pusat Kota – Blang Bintang (Bandara Sultan Iskandar Muda)
  • ·         Koridor 2B: Pusat Kota – Pelabuhan Ulee Lheue
  • ·         Koridor 3A: Pusat Kota – Setui – Mata le
  • ·         Koridor 3B: Pusat Kota – Lhoong Raya – Mata le
  • ·         Koridor 5: Pusat Kota – Ulka – Blang Bintang (Bandara Sultan Iskandar Muda)

Jadi untuk kalian yang ingin ke Masjid Raya Baiturrahman, Pelabuhan Ulee Lheue, atau ke Bandara Sultan Iskandar Muda, bisa banget menggunakan Bus Trans Koetaradja ini. Sst, ada bocoran dari pengelola, InshaAllah akan ada dua koridor yang khusus dibuka untuk jalur pariwisata di Aceh. Uh, can’t wait banget! 

Makan Malam di Mie & Nasi Goreng Bardi

Mie dan Nasi Goreng Bardi

Ehem, sebelumnya buat yang udah pernah ke Aceh pasti udah nggak asing dengan tempat makan ini, iyakan? Hihi. Secara bagi sebagian orang Mie dan Nasi Goreng Bardi ini terkenal dengan bumbu khasnya *uhuk. Iyaps bumbu khasnya adalah bubuk daun ganja hihi. Kami pun penasaran dan langung memesan Mie Aceh dan Nasi Goreng dengan tambahan sedikit bumbu khasnya itu ‘inget, sedikit’ hehe. Sebenernya ada banyak menu selain yang kami pesan, tetapi menu unggulannya ya mie dan nasi gorengnya.

Mie dan Nasi Goreng Bardi Aceh

Rempah-rempahnya emang kerasa banget, dan efek dari bumbu khasnya itu walapun sedikit dan belum pernah sebelumnya, ada perasaan bahagia (jadi ceria dan ketawa-tawa) dan tidur nyenyak haha. Padahal kita pilih level yang paling rendah~ Tenang, penjualnya nggak menjual secara blak-blakan, cukup yang tau aja hehe.

Hari Ketiga

Melihat Pesawat Perintis di Bandara Sultan Iskandar Muda

Pesawat Perintias di Bandara Iskandar Muda Aceh

Yeay, hari ketiga di Banda Aceh kami berkesempatan melihat lebih dekat pesawat perintis yang sedang menurunkan dan menaikkan penumpang di Bandara Sultan Iskandar Muda. Seperti yang kita tau ya sobat jalan-jalan, Aceh merupakan daerah yang sangat luas dan banyak daerah-daerah terpencil yang cukup memakan waktu perjalanan jika menggunakan jalur darat atau air.

Adanya pesawat perintis jenis Susi Air ini menjadi solusi perjalanan yang lebih singkat dan nyaman. FYI nih ya sobat jalan-jalan, pesawat perintis di Bandara Sultan Iskandar Muda melayani penerbangan dari dan menuju ke berbagai wilayah yang ada di Aceh dari hari Senin – Jumat dengan rute yang berbeda-beda, seperti:

  • ·         Senin: Banda Aceh – Sinabung (PP)
  • ·         Selasa: Banda Aceh – Kutacane (PP)
  • ·         Rabu: Banda Aceh – Gayo Lues (PP)
  • ·         Rabu: Banda Aceh – Takengon (PP)
  • ·         Kamis: Banda Aceh – Sinabung (PP)
  • ·         Jumat: Banda Aceh – Kutacane (PP)

Nah pesawat perintis ini berkapasitas 12 tempat duduk dengan harga tiket yang bervarisasi tentunya, tergantung rute. Tapi untuk gambaran harga tiketnya itu sekitar Rp. 400.000 untuk satu kali penerbangan. Untuk pemesanan tiket bisa langsung menghubungi Kantor Susi Air yang ada di Aceh atau bisa hubungi nomer 0811-6138-333 atau call center di  0811-211-3090.

Lebih Dekat dengan Politeknik Pelayaran Malahayati

Poltekpel Malahayati

Dari Bandara Sultan Iskandar Muda dan lanjut makan siang, perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Aceh Besar dengan durasi perjalanan kurang lebih satu jam. Akhirnya kami sampai di Politeknik Pelayaran Malahayati (Poltekpel Malahayati) yang beralamatkan di  Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Jalan Laksamana Malahayati, Kabupaten Aceh Besar.

Poltekpel Malahayati Aceh

Poltekpel Malahayati merupakan sekolah kedinasan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan yang bertugas mendidik dan melatih Putra-Putri Terbaik Bangsa untuk menjadi Pelaut yang mempunyai Tupoksi melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional dan manajerial di bidang kepelautan tingkat dasar dan menengah. Poltekpel Malahayati ini memiliki tiga jurusan yaitu:

  • ·         D3 Studi Nautika
  • ·         D3 Permesinan Kapal
  • ·         D3 Sistem Kelistrikan Kapal

Selain ketiga jurusan tersebut, Poltekpel Malahayati membuka program diklat khusus bagi pelaut yang ingin meningkatkan keterampilan serta kecakapannya. Mantap bangetkan sobat jalan-jalan? Poltekpel Malahayati ini bisa menjadi alternatif untuk kalian yang ingin menjadi pelaut handal. 

Pelabuhan Bongkar Muat Malahayati


Dari Poltekpel Malahayati karena lokasinya nggak terlalu jauh, kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Malahayati. Ada yang tau fungsi Pelabuhan Malahayati itu apa? Yaps, Pelabuhan Malahayati merupakan pelabuhan bongkar muat barang yang ada di Aceh Besar.

Beruntung banget pas ke pelabuhan ketemu sama Kapal Martha Golden Belawan yang merupakan kapal pengangkut semen yang dibuat sekitar tahun 1995 dan saat ini berlayar di bawah bendera Indonesia. Kapal Martha Golden Belawan ini sedang melakukan bongkar muatan berupa semen yang langsung tersalurkan menggunakan pipa khusus yang terhubung ke Packing Plant Semen Padang di Pelabuhan Malahayati.

FYI yaa sobat jalan-jalan, Pelabuhan Malahayati merupakan salah satu pelabuhan bongkar muat barang yang ada di Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Di Pelabuhan Malahayati ini juga kerap mengangkut produk ekspor asal Aceh menuju ke kawasan Eropa dan Timur Tengah. Barang seperti minyak dan gas dari PT Pertamina, atau produk seperti semen dan aspal curah dibongkar di sini untuk didistribusikan ke seluruh Aceh. 

Indahnya Pesona Pantai Pasir Putih Lhok Mee

Pantai Pasir Putih Lhok Mee

Nah mumpung ada di sekitaran Malahayati nih sobat jalan-jalan, nggak lengkap rasanya kalau nggak sekalian mampir ke Pantai Pasir Putih Lhok Mee. Berada di Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya ini menawarkan keindahan pantai dengan balutan pasir putih.

Nggak hanya itu sobat jalan-jalan, sepanjang perjalanan pun kalian akan disuguhkan perbukitan cadas dan rimbunnya pepohonan yang bikin mata kita ‘terbelalak’ melihat keindahan ini. Sesampainya di Pantai Pasir Putih Lhok Mee, kalian akan melihat banyak pepohonan yang tumbuh rapih disekitaran pantai. Jadi makin estetik deh kalau mau foto disini hihi.

Pantai Pasir Putih Lhok Mee

Eits, kalau kalian mulai lapar dan haus, jejeran warung-warung sudah siap menyambut kita semua, tentu dengan pondok-pondok kayu yang sudah disediakan di depan masing-masing warung. Nikmatkan buat bersantai dengan view yang kece dan angin sepoi-sepoi hihi 

Hari Keempat

Naik Kapal Cepat Menuju Sabang

Hari keempat sudah kami berada di Aceh dalam program Transmate Journey 2022. Di hari keempat ini memang harus melanjutkan perjalanan menuju Sabang. Yaps, nggak lengkap rasanya kalau sudah sampai di Aceh nggak sekalian nyebrang ke Sabang hihi.

Kami ke Sabang menggunakan kapal cepat Ekspress Bahari dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju ke Pelabuhan Balohan di Sabang. Untuk menuju Pelabuhan Ulee Lheue kalian bisa menggunakan Bus Trans Koetaradja yaa sobat jalan-jalan. Ohiya sebenernya untuk penyebrangan ada kapal cepat dan kapal lambat ya. Nah kalau kapal cepat kurang lebih waktu perjalananya 45 menit, dan kalau kapan lambat sekitar 2 jam.

Tarif kapal cepat Ekspress Bahari mulai dari Rp. 60.000 sampai dengan 100.000 tergantung kelas yang kita pilih. Kalo kemaren abang pilih kelas VIP hihi. FYI, kapal cepat ini bisa sewaktu-waktu tidak berlayar yaa sobat jalan-jalan, hal ini tergantung cuaca dan ketinggian ombak. Inget, keselamatan hal utama yang harus diperhatikan. 

Keliling Kapal Bersama KSOP Sabang

KSOP Sabang

Sesampainya di Pelabuhan Balohan, Sabang, kami nggak langsung turun nih karena kami diajak keliling kapal bersama Capt. Heru dan beberapa tim dari KSOP Sabang. Ada yang tau apa kepanjangan KSOP? Betul! Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial.

Dalam sebuah pelayaran nih sobat jalan-jalan, sebuah kapal harus memenuhi standar keamanan dan keselamatan sebelum dinyatakan layak untuk berlayar. Seorang kapten biasanya akan melalukan brefing kepada semua kru yang bertugas sebelum melakukan perjalanan. Tentunya hal ini untuk memastikan segalanya sudah siap, demi keamanan dan keselamatan kapal dan seluruh penumpang serta awak kapal.

Kapal Ekspress Bahari

FYI nih yaa sobat jalan-jalan, pengecekan ini biasanya seperti, semua dokumen termasuk manifest penumpang, memastikan semua alat bantu pertolongan dapat berfungsi dengan baik, contohnya: Red Flare, Parachute Signal, Smoke Signal, dan banyak lainnya. Ohiya, kapal pun harus menyediakan informasi dan fasilitas keselamatan seperti sekoci dan life jacket sesuai jumlah penumpang, alat pemadam kebakaran, petunjuk jalur evakuasi, hingga fasilitas kesehatan P3K.

Sebelum berlayar juga petugas akan menayangkan video yang berisi informasi seputar tata tertib, cara menghadapi kondisi darurat, letak perlatanan keselamatan dan langkah penyelamatan diri yang harus dilakukan bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Nah dengan adanya persiapan yang matang dan sudah memenuhi semua standar pelayaran, maka diharapkan kapal akan berlayar sampai ke tujuan dengan aman, nyaman, dan selamat tentunya.

Akhirnya Sampai di Tugu Nol Kilometer Sabang!

Tugu Nol Kilometer Sabang

Rasanya belum lengkap jika sudah berada di Sabang tidak menginjakan kaki di Titik Nol Kilometer Sabang, iyakan sobat jalan-jalan? Secara yaa, Tugu Nol Kilometer merupakan penanda ujung terjauh bagian barat di Indonesia. Selain itu juga, tugu ini merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Sabang.

Sertifikat Tugu Nol Kilometer Sabang

Terletak di areal Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Sabang, bangunan ini memiliki ketinggian sekitar 43,6 mdpl dengan view yang sangat indah. Ohiya, jika kalian berkunjung ke Tugu Nol Kilometer Sabang, kalian akan mendapatkan sertifikat kunjungan sebagai kenang-kenangan telah tiba di Tugu Nol Kilometer. FYI yaa, abang tercatat sebagi pengunjung ke 215288 hihi. 

Menikmati Indahnya Pantai Iboih

Pantai Iboih

Perjalanan dilajutkan kesalah satu destinasi favorit di Sabang yaitu Pantai Iboih atau sering disebut juga Teupin Layeuh. Sengaja datang sore hari kesini, bukan untuk menikmati sunset, karena sunset disini baru bisa dinikmati sekitar pukul 18.30 WIB haha. Hanya ingin ‘menyore’ dengan bermain air ditepian pantai berpasir putih dengan air yang hijau kebiru-biruan, Indah!

Pantai Iboih Sabang

Penginapan Pantai Iboih

FYI nih sobat jalan-jalan, sebenernya Pantai Iboih ini merupakan pelabuhan yang digunakan untuk menuju ke Pulau Rubiah. Tapi karena keindahanya, banyak wisatawan yang hanya duduk-duduk atau ada yang bermain air. Ombak yang cukup tenang membuat Pantai Iboih ini aman untuk berenang atau snorkeling untuk menikmati keanekaragaman bawah laut. Rasanya ingin berlama-lama di Pantai Iboih~

Makan Malam Sate Gurita!

Sate Gurita Bumbu Padang

Ada yang bilang kalo ke Sabang jangan lupa makan Sate Guritanya, maka nggak mau sia-siakan kesempatan dong hihi. Sebenernya abang bukan pencinta seafood selain ikan, tapi karena ini terkenal makanya abang nyicipin aja hehe.

Sate Gurita Bumbu Kacang

Kuliner Sate Gurita ini banyak ditemukan di Pujasera Kota Sabang, kalo abang kemarin makannya di taman dekat KSOP Sabang. Ada dua pilihan bumbu yaitu bumbu Padang dan bumbu kacang. Dua-duanya sama-sama enak, tapi kalau bumbu Padang untuk rasa agak lebih pedas ketimbang bumbu kacang. Dengan daging gurita yang sedikit kenyal dan gurih berpadu dengan bumbu pilihan menjadi santapan nikmat dan cocok sebagai pengisi perut yang lapar di malam hari hehe.

Terima kasih Transmate Journey 2022

Transmate Journey 2022 Aceh

Akhirnya perjalanan kami selama hampir lima hari dalam misi Transmate Journey 2022 di Aceh selesai dengan baik. Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama berada di Aceh dan Sabang apalagi informasi terkait transportasi.

Terima kasih banyak Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub yang mengijinkan kami ekplor lebih jauh tentang Aceh dan sekitarnya. Nggak lupa juga, terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu selama berada di Aceh dan Sabang. Semoga bisa bertemu di lain hari dengan keadaan yang lebih baik lagi. Sampai bertemu di Transmate Journey 2023 sobat jalan-jalan! 

0 Comments