Pemda Bekasi Helat Festival Permainan Tradisional di HUT Kabupaten Bekasi ke-68




Bupati Bekasi dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin beserta jajaran, resmikan Festival Permainan Tradisonal 2018


Ratusan anak-anak sekolah dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi, berbondong-bondong penuhi pelataran Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi. Bukan tanpa alasan mereka memenuhi pelataran pusat pemerintahan yang terletak di Desa Sukamahi, Cikarang  Pusat tersebut. Mereka merupakan anak-anak yang diundang untuk memeriahkan HUT Kabupaten Bekasi ke-68 yang diselenggarakan Rabu, 15 Agustus 2018.

Anak-anak yang sedari pagi sudah berbaris rapi dan mengelilingi pelataran Pemda Kab. Bekasi ini, akan mengikuti parade permainan tradisional. Mereka sudah siap memainkan permainan tradisional yang sudah disediakan panitia bersama rekan-rekannya. Tampak terlihat sangat ceria anak-anak ini  bermain dan berlarian kesan-kemari. Sejenak mereka terlepas dari gadget yang seakan tak pernah terlepas dari genggaman, dan mulai memainkan kembali permainan yang sempat hits di era 90’an itu.  

Setelah dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak tahun 2018 dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Kabupaten Bekasi dengan bangga mempersembahkan Festival Permainan Tradisional pada perayaan HUT Kabupaten Bekasi ke-68. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Bekasi dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin pada saat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT Kabupaten Bekasi pagi tadi.

”Memang ada yang berbeda pada peringatan HUT Kabupaten Bekasi ke-68 ini. Tahun ini kami dengan bangga menggelar festival permainan tradisional. Hal ini agar dapat memasyarakatkan kembali permainan tradisional yang sempat terlupakan karena perkembangan zaman”. Ujar satu-satunya Bupati Perempuan sepanjang sejarah  Kabupaten Bekasi ini.

Selain itu Ibu Neneng, saapan akrabnya menambahkan, “Selain anak-anak, Orang Tua pun memiliki peranan penting dalam hal ini. Anak saya dirumah sudah saya larang menggunakan gadget dan membiarkan dia bermain dengan teman-temannya. Hasilnya dia sudah tidak menggunakan gadget lagi sekarang”.

Perlu kita ketahui, perkembangan zaman sudah merenggut sebagian perhatian anak-anak terhadap permainan tradisional. Anak-anak lebih memilih permainan modern ketimbang permainan tradisional. Sudah jarang kita lihat anak-anak bermain permainan tradisional bersama teman-temannya, mereka lebih memilih gadget untuk dibawa kemana-mana. Dikutip dari momdadi.com, riset dari Asian Parent menyebutkan sejumlah 99% anak lebih suka menghabiskan waktunya bermain gadget saat di rumah, 71% anak ‘sibuk sendiri’ dengan gadget saat bepergian, 70% saat di rumah makan, 40% saat di rumah temannya, dan 17% saat jam istirahat di sekolah. Kondisi ini membuat anak-anak terancam kurang bersosialisasi dan tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Melalui Festival Permainan Tradisional 2018 inilah, cara Pemda Kabupaten Bekasi mengenalkan dan memainkan kembali permainan tradisional yang hampir terlupakan. Lebih dari 10 permainan tradisional hadir di festival yang baru pertama kali diadakan oleh Pemda ini. Diantaranya adalah Bakiak, Rorodaan, Prepet Jengkol, Engklek, Gangsing, Bedil Jebret, Oray Orayan, Engrang Batok, dan masih banyak lainnya.

Ditemui ditempat terpisah, Rojak Saputra selaku Guru SDIT Darussalam yang kali ini menjadi perwakilan dari Kecamatan Cibitung mengatakan, “Saya sangat senang dengan adanya Festival Permainan Tradisional ini. Anak-anak bisa memainkan kembali permainan yang dulu sempat hits. Itung-itung melestarikan kebudayaan agar tidak punah. Dan semoga Pemda Kabupaten Bekasi rutin mengadakan acaran ini tiap tahunnya”, pungkasnya sambil tersenyum.

Selain parade permainan tradisional, lima anak-anak perwakilan dari masing-masing kecamatan ini juga akan mengikuti lomba permainan tradisional. Dan tahun ini Kecamatan Babelan menjadi juara pertama dalam perhelatan perdana permainan tradisional. Disusul Kecamatan Bojongmangu sebagai juara ke-2, Kecamatan Tambun Selatan juara ke-3, dan Kecamatan Cikarang Pusat sebagai juara ke-4.

Selain pemenang-pemenang  diatas, panitia memberikan juara pada kategori Terheboh yang jatuh kepada Kecamatan Serang Baru, Tersemangat jatuh kepada Kecamatan Tambelang, Terkreatif diberikan kepada Kecamatan Sukatani, Terlucu jatuh kepada Kecamatan Setu, dan Kecamatan Cibitung dan Cikarang Pusat menyabet gelar Peserta Tersopan dalam Festival Permainan Tradisional 2018.

0 Comments